Kayu Bertuah Asam Jawa

ASEM JAWA, Celagi, Tangkal Acem ( Tamarindus Indicus Linn )

Kayu Asam Jawa Sebagai Kayu Bertuah Kayu asam Jawa merupakan salah satu jenis kayu yang dianggap bertuah bagi masyarakat tertentu, khususnya masyarakat Jawa. Bagian hitam kayu terasnya disebut galih asam, yang dianggap bertuah untuk keselamatan, untuk menolak jin jahat dan menolak tenung. Galih asam ini biasa dicari sebagai bahan baku untuk membuat “pusaka”, misalnya warangka keris atau tongkat komando. Pusaka yang terbuat dari galih asam dianggap memiliki tuah tertentu dan dianggap hanya cocok dipakai oleh pemimpin yang berhati “satriya pandhita”. Filosofi Asam Jawa Bagi Masyarakat Jawa Pohon asam Jawa merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki makna filosofis bagi masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta. Pohon asam Jawa termasuk jenis pohon yang ditanam pada sepanjang sumbu filosofi Panggung Krapyak - Alun-alun Selatan – Kraton -Alun-alun Utara – Tugu selain pohon tanjung, pohon manga dan pohon beringin. Kata asem berasal dari kata nengsem (nengsemake) yang berarti menyenangkan. Daun pohon asem dalam Bahasa Jawa disebut dengan sinom. Sinom atau enom dapat berarti juga muda. Karena itu pohon asam Jawa bagi masyarakat Jawa melambangkan masa muda (yang menyenangkan).

Gelang Kayu Asam Jawa

Kayu Galih Asem berasal dari hati pohon asam yang sudah berusia ratusan tahun, Khasiat dari kayu ini untuk :
  • Keteguhan hati
  • Keselamatan
  • Kesehatan
  • Alat pijat yang ampuh
  • Melumpuhkan ilmu kebal .

Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul. Biji asam yang hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh dalam lampu mobil/motor dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus. Bagian hitam dari teras asam dinamakan Galih Asam, bertuah untuk keselamatan, menolak Jin jahat dan anti tenung. Jika dipukulkan pada seseorang yang mempunyai daya magic hitam maka biasanya akan punah kesaktiannya.

Posting Komentar untuk "Kayu Bertuah Asam Jawa"